Mad Arid Lissukun





Untuk pembahasan materi tajwid yang kedua ini kita akan membahas tentang Mad Arid Lissukun, salah satu hukum bacaan yang terdapat dalam Al-Quran yang sebenarnya cukup mudah untuk dipahami. Pasalnya hukum bacaan tajwid yang satu ini merupakan hukum bacaan mad thabi'i yang terjadi apabila bacaan tersebut diwaqafkan atau diberhentikan (bisa karena akhir ayat, ada waqaf, atau kehabisan nafas).

Jika pembaca menemukan hukum Mad Arid Lissukun pada bacaannya, maka ayat tersebut harus dibaca panjang dengan panjang 6 harakat. Bacaan Al-Qur'an dihukumi Mad Arid Lissukun  adalah karena ada mad thabi'i di akhir kalimah, baik ketika bacaan diwakafkan (diberhentikan).

Contoh bacaan mad Arid lissukun seperti dalam QS. Al-Fatihah ayat 1-7 berikut ini:

بسم الله الرحمن الرحيم (berhenti)
dibaca: bismillahirrohmaanirrohiim
الحمد لله رب العالمين (berhenti)
dibaca: alhamdulillahi robbil'aalamiin
الرحمن الرحيم (berhenti)
dibaca: arrohmaanirrohiim
مالك يوم الدين (berhenti)
dibaca: maaliki yaumiddiin
إياك نعبد واياك نستعين (berhenti)
dibaca: iyyakana' buduwa iyyaka nasta'iin
اهدن الصراط المستقيم (berhenti)
dibaca: Ihdinashirootholmustaqiim
صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولالضالين (berhenti)
dibaca: shirootholladzina an'amta'alaihim ghairilmaghdhubi 'alaihim waladhoolliin

Hukum membaca rohiim, 'aalamiin, middiin, nasta'iin, mustaqiim, dan waladhoolliin pada ayat diatas jika diwaqafkan pada masing-masing ayat maka dihukumi Mad Arid Lissukun dan dibaca panjang 6 harakat.
Tapi jika pembaca tidak mewaqafkan bacaan dari QS. Al-Fatihah di atas, maka hukum Mad Arid Lissukun ini hilang, contohnya seperti:


بسم الله الرحمن الرحيم () الحمد لله رب العالمين ()
dibaca: bismillahirrohmanirrohiimilhamdulillahirobbil'aalamiin
Hukum membaca rohiim di atas tidak dihukumi Mad Arid Lissukun, melainkan hukum bacaan rohiim di atas adaah mad thobi'i. Begitupun dengan bacaan 'aalamiin tidak dihukumi Mad Arid Lissukun jika bacaannya disatukan dengan ayat selanjutnya, intinya jika ada Mad Thobi'i yang diwaqafkan atau diberhentikan bacaannya maka hukumnya bukan lagi Mad Thobi'i melainkan Mad Arid Lissukun.

Jika masih belum faham atau ada pertanyaan lainnya silahkan tanyakan di kolom komentar :-)

Komentar